Fakta Hari Valentin Bagi Generasi Milenial

Hari ini 13 Februari, esok sudah masuk 14 Februari. Ada apa dengan tanggal itu?

Zaman sekolah dulu, 14 Februari itu jadi hari spesial. Populernya hari kasih sayang atau valentine day. Jujur saja saya  pernah ikut-ikutan merayakannya, dengan saling tukar coklat, atau lebih tepatnya jajanan yang ada coklatnya.

Maklum saja coklat yang lagi tenar kala itu adalah "Silver Queen". Bagi bocah macam saya yang uang sakunya pas-pasan yo sayang banget kalo dipake beli coklat aja.
Jadilah muncul jajanan rasa coklat, yang penting ada coklat-coklatnya.hahahaπŸ˜‚

Jaman itu, sekolah-sekolah belum begitu gencar melarang perayaan hari valentin seperti saat ini. Dianggap mubahlah hukumnya kala itu. Jadi Bapak Ibu guru kami tak benar-benar melarang ketika kami saling berbagi "jajanan coklat".

Lucunya lagi, ada yang ngasih coklat tapi tanpa nama pemberinya alias anonim. Bungkusan rapi, di kasih plastik, di kasih pita lalu dimasukkan ke dalam laci meja kita.  Di kasih ucapan "Selamat hari Valentine", dari pengagum rahasia.

Tentunya bukan saya yang dapat coklat macam itu. Maklum zaman dulu mah ga terlalu populer (lha emang sekarang sudah populerπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚), belum juga.

Hari Valentin dijadikan momen yang tepat untuk memberikan hadiah pada yang disayang ataupun yang dikagumi.

Beruntung, bagi yang fansnya banyak. Pasti dapat coklat banyak. Bahkan ada acara banyak-banyakan coklat, sebagai bukti siapa yang paling banyak fansnya. Lucu yaaa...

Saya nulis begini kok auto mesam mesem dewe ya. Inget jaman bocah. Kalo ada yang mau pdkt cuma curi-curi pandang, lirik-lirikan.

Hahahaha, nah, pas hari valentin gini bisa memgungkapkan pake coklat anonim. Anonim loh ya, jadi belum benar-benar kendel.

Dasar bocah jaman old, beda banget kan dengan bocah jaman now.

Dan intinya sekarang saya sudah tobat. Jebulnya dulu saya salah, ikut-ikutan ngerayain begituan. Perbanyak istighfar dah, mohon ampun sama Allah. Gusti Allah kan Maha pemaaf, Maha  pengampun. Ampuni saya ya Allah, dosanya orang belum tahu.

Tapi semakin kesini, semakin tahu fakta dari hari valentin itu. Lah ternyata, memang tidak seharusnya dirayakan. Apalagi bagi kita umat Islam.

Setelah browsing sana sini, dan menggali informasi dari beberapa sumber, ada beberapa negara yang sudah mengharamkan acara hari valentin. Sebut saja Malaysia dan Pakistan.

Kenapa saya menuliskan tentang hari yang dianggap spesial ini?  Karena survey membuktikan. Bahwa valentine day, pesonanya sudah mulai memudar pada generasi milenial.

Ketika saya melemparkan jawaban pada murid-murid saya yang setingkat SMK, kebanyakan dari mereka sudah "say no for valentine's day". Ada beberapa alasan memang, yang menyebabkan mereka seakan acuh untuk menspesialkan hari tersebut.

"Nggeh sih bu, nek seng sek fanatik merayakan itu sekarang sudah jarang. Paling sebagian saja yang masih fanatik. Karena sekolah-sekolah sudah melakukan sweeping ketat atau melarangnya" kata salah satu murid saya begitu. Pinter ya ngomongnya.

Sehingga saya bisa meringkas penyebabnya sebagai berikut.

1. Jaringan internet
Kok bisa? Apa hubungan internet dengan valentine. Semakin canggihnya teknologi, akses informasi semakin mudah di dapat. Para genenerasi milenial, bisa dengan mudag mengakses di jejaring internet berbagai informasi tentang Valentine's Day. Asal usulnya, sejarahnya dan berbagai hal lain. Sudah tahu dong ya, bagaimana sejarahnya hari valentin.

Kalo belum tahu inbox ya, hahahaha...

2. Social Media
Banyak hal yang awalnya tidak ketahuan setelah di sharing di social menjadi "viral". Banyak sekali artikel yang melarang perayaan hari ini. Generasi milenial pasti punya social media. Dari sanalah mereka bisa tahu opini orang-orang yang merang valentine's day.

3. Larangan sekolah
Anak sekolah, pastinya taat aturan dong. Banyak sekali sekolah yang menerapkan larangan pada murid-muridnya untuk merayakan hari valentine. Ada pula sweeping atau operasi pada mereka yang sekiranya membawa coklat atau semacamnya di hari itu. Nah, daripada disita mending kan ga usah bawa aja. Nah lo...

4. HP
Jangan samakan era dulu, dengan era sekarang. Seperti yang saya sebutkan tadi. Kalo anak zaman dulu naksir itu cuma lirik-lirikan, curi-curi pandang.
Lah kalau anak zaman now, yang kemana-mana bawa HP pastinya bs langsung japri. Tanpa perlu curi-curi pandang, bisa langsung nyawang. Ada fasilitas kirim foto, vidio call dan sebagainya.

Jadi, untuk menarik perhatian gebetan biar tahu kalo naksir ga perlulah nunggu hari valentin. Pakai emoticon kan malah lebih hemat dan lebih cepat.πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

4 poin sudah cukup kali ya, mewakili jeritan hati guru zaman now yang pernah menjadi boxah zaman old. Sekiranya ada tambahan, bisa deh nanti buat bahan di 14 Februari tahun depan.

Oh iya, motto bocah zaman now itu begini " Daripada mok kasih coklat, mending mok kasih paket kuota internet saja".

Selamat malam, selamat menutup 13 Februari 2019😍



1 Response to "Fakta Hari Valentin Bagi Generasi Milenial"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel