Cara Menjadikan Kewajiban Itu Menyenangkan
Ada yang bilang bekerja sesuai hobi adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan. Melakukan pekerjaan seperti mengerjakan hobi. Maka, kenikmatan bekerja yang diperoleh.
Seperti kali ini, saya mau belajar jadi blogger yang bisa menikmati proses menulisnya. Setiap artikel yang saya tulis disini benar-benar bisa saya nikmati dan dinikmati orang lain. Beda memang rasanya, menulis karena kewajiban atau menulis karena keiinginan.
Pekerjaan yang kita anggap menjadi sebuah kewajiban akan menimbulkan rasa jenuh, bosan dan anyep njejep. Tidak hanya menulis, pekerjaan apapun yang kita anggap kewajiban atau tugas pasti akan menimbulkan otak kepekso.
Bagaimana dengan pekerjaan yang dirasa seperti keinginan. Pasti enak aja melakukannya, easy going lahh ya bahasa kekiniannya.
Semuanya ada plus minusnya tentunya. Menjadikan pekerjaan hanya sebagai keinginan tak kan mungkin bisa konsisten, tak bisa melakukannya secara kontinyu seperti halnya kewajban. Karena rasa ingin itu gampang banget datangnya, tapi gampang pula perginya. Jadi kalo bisa keduanya disinkronkan. Menjadi kewajiban yang diinginkan dan keinginan yang diwajibkan. Susah ya mahaminyaaaa๐
Kewajiban menjadikan kita lebih disiplin, meskipun terkadang tak nyaman, atau bahasa kerennya kepekso. Karena kewajiban mengharuskan kita untuk melakukannya.
Misalnya saya, yang kebetulan menjadi seorang guru di sekolah swasta. Apapun keadaanya saya harus berangkat sekolah setiap pagi. Hujan panas diterjang. Karena memang kewajiban saya untuk melakukan tugas. Kalau saya tidak berangkat pasti ada pihak yang dirugikan.
Yang pertama murid, karena hak mereka tidak terpenuhi. Yang harusnya mereka bisa mendapat pelajaran langsung dari saya, malah sata gak berangkat. Kalau jujur mah, aslinya mereka seneng banget ga ada gurunya.
Yang kedua, sekolah. Bagaimana tidak rugi, guru itu digaji loh ya, kalo g masuk seenaknya kan sama aja makan gaji buta, ups๐๐๐. Rugi dong ah sekolahnya. Masak orang tidak kerja dibayar.
Itu permisalan saja ya, kebetulan saya sebagai guru di SMK swasta. Jadi mau tidak mau yang namanya kewajiban ya harus dilakukan. Kalau kewajibannya setiap pagi berangkat, ya harus berangkat. Diutamakan dari keinginan-keinginan yang lain.
Nah, bedanya kewajiban dengan keinginan begini. Anda pasti punya hoby, misalnya hoby mancing lah ya. Pergi mancing pasti seneng banget kan. Tanpa ada yang ngomando, anda pasti bisa berangkat pagi-pagi sekali. Bahkan auto dari diri sendiri. Yang biasany bangunnya harus di alarm biar ga kesiangan, untuk melakukan hal yang kita sukai bisa bangun lebih pagi, lalu langsung cuss berangkat. Beban ndak? Saya yakin tidak.
Melakukan segala hal yang menjadi keinginan pasti menyenangkan bukan. Lalu bagaimana menjadikan kewajiban itu menjadi menyenangkan, seperti halnya melakukakan keinginan.
Begini tips nya
1. Tata niat lagi
Segala sesuatu yang kita lakukan tergantung pada niatnya. Niatkan kewajiban kita bukan sebagai beban, tetapi sebagai suatu tanggung jawab pada diri sendiri. Jangan bergantung melakukan sesuatu atas dasar pujian orang. Lakukan dengan hati, tulus dan ikhlas.
2. Cintai kewajibanmu
Melakukan kewajiban dengan cinta, tak akan menjadi beban. Malah bisa menjadi hoby baru yang lebih menyenangkan. Mencintai kewajiban atau suatu pekerjaa adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Karena apa? Karena tanpa cinta semuanya akan terasa hampa....ehhhhh
3. Kewajiban=kebutuhan
Kewajiban sama kebutuhan mah bedanya tipis-tipis. Kalau kewajiban kesannya mau tidak mau harus dilakukan. Semacam ada yang ngatur gitu. Kalo kebutuhan, ya yang butuh kita sendiri. Jadi mau atau tidak melakukannya tergantung diri sendiri, dan risikonyapun kembali ke diri sendiri lagi.
3 poin ini cukuplah ya, sebagai modal awal biar melakukan kewajiban itu lebih enjoy. Just sharing, biar ga gampang hembring. Tahukan hembring apaan, heboh sendiri, panikan dan semacamnyalah.
Salam sayang, dari remahan rengginang di pojokan toples. Tebarkan benih cinta, biar bisa panen raya๐๐๐.
Seperti kali ini, saya mau belajar jadi blogger yang bisa menikmati proses menulisnya. Setiap artikel yang saya tulis disini benar-benar bisa saya nikmati dan dinikmati orang lain. Beda memang rasanya, menulis karena kewajiban atau menulis karena keiinginan.
Pekerjaan yang kita anggap menjadi sebuah kewajiban akan menimbulkan rasa jenuh, bosan dan anyep njejep. Tidak hanya menulis, pekerjaan apapun yang kita anggap kewajiban atau tugas pasti akan menimbulkan otak kepekso.
Bagaimana dengan pekerjaan yang dirasa seperti keinginan. Pasti enak aja melakukannya, easy going lahh ya bahasa kekiniannya.
Semuanya ada plus minusnya tentunya. Menjadikan pekerjaan hanya sebagai keinginan tak kan mungkin bisa konsisten, tak bisa melakukannya secara kontinyu seperti halnya kewajban. Karena rasa ingin itu gampang banget datangnya, tapi gampang pula perginya. Jadi kalo bisa keduanya disinkronkan. Menjadi kewajiban yang diinginkan dan keinginan yang diwajibkan. Susah ya mahaminyaaaa๐
Kewajiban menjadikan kita lebih disiplin, meskipun terkadang tak nyaman, atau bahasa kerennya kepekso. Karena kewajiban mengharuskan kita untuk melakukannya.
Misalnya saya, yang kebetulan menjadi seorang guru di sekolah swasta. Apapun keadaanya saya harus berangkat sekolah setiap pagi. Hujan panas diterjang. Karena memang kewajiban saya untuk melakukan tugas. Kalau saya tidak berangkat pasti ada pihak yang dirugikan.
Yang pertama murid, karena hak mereka tidak terpenuhi. Yang harusnya mereka bisa mendapat pelajaran langsung dari saya, malah sata gak berangkat. Kalau jujur mah, aslinya mereka seneng banget ga ada gurunya.
Yang kedua, sekolah. Bagaimana tidak rugi, guru itu digaji loh ya, kalo g masuk seenaknya kan sama aja makan gaji buta, ups๐๐๐. Rugi dong ah sekolahnya. Masak orang tidak kerja dibayar.
Itu permisalan saja ya, kebetulan saya sebagai guru di SMK swasta. Jadi mau tidak mau yang namanya kewajiban ya harus dilakukan. Kalau kewajibannya setiap pagi berangkat, ya harus berangkat. Diutamakan dari keinginan-keinginan yang lain.
Nah, bedanya kewajiban dengan keinginan begini. Anda pasti punya hoby, misalnya hoby mancing lah ya. Pergi mancing pasti seneng banget kan. Tanpa ada yang ngomando, anda pasti bisa berangkat pagi-pagi sekali. Bahkan auto dari diri sendiri. Yang biasany bangunnya harus di alarm biar ga kesiangan, untuk melakukan hal yang kita sukai bisa bangun lebih pagi, lalu langsung cuss berangkat. Beban ndak? Saya yakin tidak.
Melakukan segala hal yang menjadi keinginan pasti menyenangkan bukan. Lalu bagaimana menjadikan kewajiban itu menjadi menyenangkan, seperti halnya melakukakan keinginan.
Begini tips nya
1. Tata niat lagi
Segala sesuatu yang kita lakukan tergantung pada niatnya. Niatkan kewajiban kita bukan sebagai beban, tetapi sebagai suatu tanggung jawab pada diri sendiri. Jangan bergantung melakukan sesuatu atas dasar pujian orang. Lakukan dengan hati, tulus dan ikhlas.
2. Cintai kewajibanmu
Melakukan kewajiban dengan cinta, tak akan menjadi beban. Malah bisa menjadi hoby baru yang lebih menyenangkan. Mencintai kewajiban atau suatu pekerjaa adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Karena apa? Karena tanpa cinta semuanya akan terasa hampa....ehhhhh
3. Kewajiban=kebutuhan
Kewajiban sama kebutuhan mah bedanya tipis-tipis. Kalau kewajiban kesannya mau tidak mau harus dilakukan. Semacam ada yang ngatur gitu. Kalo kebutuhan, ya yang butuh kita sendiri. Jadi mau atau tidak melakukannya tergantung diri sendiri, dan risikonyapun kembali ke diri sendiri lagi.
3 poin ini cukuplah ya, sebagai modal awal biar melakukan kewajiban itu lebih enjoy. Just sharing, biar ga gampang hembring. Tahukan hembring apaan, heboh sendiri, panikan dan semacamnyalah.
Salam sayang, dari remahan rengginang di pojokan toples. Tebarkan benih cinta, biar bisa panen raya๐๐๐.
0 Response to "Cara Menjadikan Kewajiban Itu Menyenangkan"
Post a Comment