5 Hal ini Bisa Meningkatkan Derajat Manusia
Setiap orang pastinya ingin mendapatkan derjat yang tinggi dalam hidupnya. Minimal mempunyai nilai yang baik di hapan orang lain. Seorang ulama’ pada zaman Tabiin, yang bernama Imam Hasan Al Bashri mengatakan, bahwa di dalam kitab Taurot tertulis 5 hal yang bisa mengangkat derajat manusia.
1. Kekayaan sejati adalah dengan cara Qona’ah
Bagi orang jawa kata Qona’ah bisa diartikan dengan istilah nerimo ing pandum. Yang bermakna menerima apa yang menjadi bagiannya. Dalam hal ini berarti mensyukuri segala sesuatu yang sudah Allah karuniakan pada
Orang kaya identik dengan mempunyai banyak harta. Tetapi sesungguhnya kekayaan yang dimiliki itu semu, karena semua hanya titipan Allah yang bersifat sementara. Harta yang banyak tidak menjamin hidup seseorang bahagia, begitupun sebaliknya. Orang yang miskin harta belum tentu merasa sengsara selamanya.
Qona’ah adalah sifat yang bisa dimiliki siapa saja, baik itu orang kaya atau orang miskin. Dengan memiliki sifat Qona’ah hidup akan menjadi tenteram. Tidak dikejar kekhawatiran kekurangan harta.
Orang kaya yang memiliki uang milyaran bahkan triliunan di Bank, akan tetap merasa kurang dan takut jika mengalami kerugian akibat pengaruh naik turunnya dollar. Ada pula orang miskin yang bekerja terus menerus tanpa mengenal waktu, karena takut kalau tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu seorang ulama mengatakan bahwa “Qona’ah adalah pusaka kita yang kekal”. Jika memiliki sifat Qona’ah maka rasa syukur itu selalu ada, dan bisa menikmati hidup dengan bahagia.
2. Keselamatan berada pada kesendirian
Apakah harus menjauhi lingkungan social agar bisa selamat? Kesendirian disini dimaksudkan agar kita terjauh dari ghibah, iri, dan fitnah. Intinya terjauhkan dari omongan-omongan yang kurang bermanfaat, yang berakibat tidak baik pada diri kita.
Terlalu sering kumpul dengan orang, pasti banyak pula informasi yang kita terima, entah itu informasi baik atau buruk. Jika kita bisa menjaga diri dan menjaga lisan tidak masalah. Tetapi yang sering terjadi adalah hati dan lisan kita pun akan terpengaruh dengan informasi yang kita terima. Apalagi lingkungan Ibu-ibu yang selalu mempunyai bahan gossip untuk disampaikan.
Sebagai upaya antisipasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengurangi berkumpul dengan banyak orang. Lebih baik menyendiri untuk mengevaluasi diri, membaca Al-Qur’an atau semakin mendekatkan diri pada Allah.
Akan tetapi jika kita berkumpulnya dalam rangka untuk memberi banyak kemanfaatan untuk orang lain sangat dianjurkan. Misalnya saja, dalam rangka pengobatan atau sharing ilmu kepada masyarakat umum.
3. Kehormatan diperoleh dengan cara menahan hawa nafsu
Banyak orang yang ingin dihormati, tetapi tak jarang mereka terlalu melonggarkan hawa nafsunya. Kehormatan adalah seseorang yang memiliki harga diri dan bisa menjaganya. Menjaga harga diri dengan cara mengekang hawa nafsu agar tidak selalu mengikutinya.
Dengan mengikuti hawa nafsu yang didapat hanyalah penyesalan. Ada kisah menarik dari bani Isroil, tentang hancurnya seorang ulama karena mengikuti hawa nafsu. Diceritakan ada seorang ulama berkholwat selama 30 tahun di dalam gua, setelah keluar dia ketemu dengan seorang wanita cantik. Karena nafsu syahwat yang tidak bisa dikendalikan, terjadilah perzinaan itu selama 3 hari. Pada akhir hidupnya malaikat menimbang amalannya, kholwat selama 30 tahun dengan berzina selama 3 hari, ternyata lebih berat dosanya dengan zina selama 3 hari. Maka seperti sia-sia saja kholwat yang dilakukan selama 30 tahun itu.
Pepatah bilang Jihad yang paling besar bukanlah ikut berperang di medan perang, tetapi jihad berperang melawan hawa nafsu diri sendiri.
4. Kebahagian itu kalau umurnya panjang
Yang diinginkan semua orang adalah panjang umur dalam ketaatan. Kehidupan setiap manusia ada jatah umurnya masing-masing. Bersyukur kalau mempunyai jatah umur yang panjang. Karena setiap kematian selalu membawa kesedihan.
Umur yang panjang dan bisa menjalankan segala perintahNya dengan baik menambah nilai plus amal ibadah kita nanti. Yang harus dilakukan adalah meningkatkan ibadah tidak menunggu usia senja, karena umur manusia tidak ada yang tahu. Ada yang meninggal waktu bayi, anak-anak, atau sudah tua. Bukan jaminan yang tua meninggal duluan, dan yang muda belakangan. Itulah kenapa umur panjang adalah kebahagian dan keberkahan.
5. Kesabaran di dunia itu hanya sebentar
Kesabaran manusia maksimal adalah sebatas umurnya. Jika kematian sudah datang kesabaran itu akan hilang. Kesabaran yang dimiliki manusia ketika hidup di dunia berbeda-beda. Tidak semua orang bisa sabar dengan berbagai masalah yang dihadapi. Seringkali ada yang lebih memilih jalan pintas dengan berbuat curang atau bunuh diri.
Asal tahu saja, setelah kehidupan di dunia, ada lagi kehidupan yang lebih lama masanya. Yaitu di alam kubur dan alam barzah. Kesabaran yang kita miliki di dunia belum ada apa-apanya dibandingkan waktu yang akan kita jalani di kedua alam tersebut.
Sampai sebatas mana kesabaran kita jalani? Sampai kaki kita menapak di pintu surga. Sebelum itu segala hal dipastikan masih belum aman. Apalagi dalam kehidupan di dunia ini, hanya ada dua hal yang kita lakukan. Pertama berbasa-basi untuk berbuat baik kepada orang lain, yang kedua bersabar atas perlakuan orang lain pada kita.
Hidup di dunia hanya sebentar, kesabaran yang kita lakukan pun sebentar. Lalu apa salahnya kalo kita mau menjalaninya, demi kehidupan yang lebih baik di alam sana.
Salam sayang dari remahan rengginang di pojokan toples…
1. Kekayaan sejati adalah dengan cara Qona’ah
Bagi orang jawa kata Qona’ah bisa diartikan dengan istilah nerimo ing pandum. Yang bermakna menerima apa yang menjadi bagiannya. Dalam hal ini berarti mensyukuri segala sesuatu yang sudah Allah karuniakan pada
Orang kaya identik dengan mempunyai banyak harta. Tetapi sesungguhnya kekayaan yang dimiliki itu semu, karena semua hanya titipan Allah yang bersifat sementara. Harta yang banyak tidak menjamin hidup seseorang bahagia, begitupun sebaliknya. Orang yang miskin harta belum tentu merasa sengsara selamanya.
Qona’ah adalah sifat yang bisa dimiliki siapa saja, baik itu orang kaya atau orang miskin. Dengan memiliki sifat Qona’ah hidup akan menjadi tenteram. Tidak dikejar kekhawatiran kekurangan harta.
Orang kaya yang memiliki uang milyaran bahkan triliunan di Bank, akan tetap merasa kurang dan takut jika mengalami kerugian akibat pengaruh naik turunnya dollar. Ada pula orang miskin yang bekerja terus menerus tanpa mengenal waktu, karena takut kalau tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu seorang ulama mengatakan bahwa “Qona’ah adalah pusaka kita yang kekal”. Jika memiliki sifat Qona’ah maka rasa syukur itu selalu ada, dan bisa menikmati hidup dengan bahagia.
2. Keselamatan berada pada kesendirian
Apakah harus menjauhi lingkungan social agar bisa selamat? Kesendirian disini dimaksudkan agar kita terjauh dari ghibah, iri, dan fitnah. Intinya terjauhkan dari omongan-omongan yang kurang bermanfaat, yang berakibat tidak baik pada diri kita.
Terlalu sering kumpul dengan orang, pasti banyak pula informasi yang kita terima, entah itu informasi baik atau buruk. Jika kita bisa menjaga diri dan menjaga lisan tidak masalah. Tetapi yang sering terjadi adalah hati dan lisan kita pun akan terpengaruh dengan informasi yang kita terima. Apalagi lingkungan Ibu-ibu yang selalu mempunyai bahan gossip untuk disampaikan.
Sebagai upaya antisipasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengurangi berkumpul dengan banyak orang. Lebih baik menyendiri untuk mengevaluasi diri, membaca Al-Qur’an atau semakin mendekatkan diri pada Allah.
Akan tetapi jika kita berkumpulnya dalam rangka untuk memberi banyak kemanfaatan untuk orang lain sangat dianjurkan. Misalnya saja, dalam rangka pengobatan atau sharing ilmu kepada masyarakat umum.
3. Kehormatan diperoleh dengan cara menahan hawa nafsu
Banyak orang yang ingin dihormati, tetapi tak jarang mereka terlalu melonggarkan hawa nafsunya. Kehormatan adalah seseorang yang memiliki harga diri dan bisa menjaganya. Menjaga harga diri dengan cara mengekang hawa nafsu agar tidak selalu mengikutinya.
Dengan mengikuti hawa nafsu yang didapat hanyalah penyesalan. Ada kisah menarik dari bani Isroil, tentang hancurnya seorang ulama karena mengikuti hawa nafsu. Diceritakan ada seorang ulama berkholwat selama 30 tahun di dalam gua, setelah keluar dia ketemu dengan seorang wanita cantik. Karena nafsu syahwat yang tidak bisa dikendalikan, terjadilah perzinaan itu selama 3 hari. Pada akhir hidupnya malaikat menimbang amalannya, kholwat selama 30 tahun dengan berzina selama 3 hari, ternyata lebih berat dosanya dengan zina selama 3 hari. Maka seperti sia-sia saja kholwat yang dilakukan selama 30 tahun itu.
Pepatah bilang Jihad yang paling besar bukanlah ikut berperang di medan perang, tetapi jihad berperang melawan hawa nafsu diri sendiri.
4. Kebahagian itu kalau umurnya panjang
Yang diinginkan semua orang adalah panjang umur dalam ketaatan. Kehidupan setiap manusia ada jatah umurnya masing-masing. Bersyukur kalau mempunyai jatah umur yang panjang. Karena setiap kematian selalu membawa kesedihan.
Umur yang panjang dan bisa menjalankan segala perintahNya dengan baik menambah nilai plus amal ibadah kita nanti. Yang harus dilakukan adalah meningkatkan ibadah tidak menunggu usia senja, karena umur manusia tidak ada yang tahu. Ada yang meninggal waktu bayi, anak-anak, atau sudah tua. Bukan jaminan yang tua meninggal duluan, dan yang muda belakangan. Itulah kenapa umur panjang adalah kebahagian dan keberkahan.
5. Kesabaran di dunia itu hanya sebentar
Kesabaran manusia maksimal adalah sebatas umurnya. Jika kematian sudah datang kesabaran itu akan hilang. Kesabaran yang dimiliki manusia ketika hidup di dunia berbeda-beda. Tidak semua orang bisa sabar dengan berbagai masalah yang dihadapi. Seringkali ada yang lebih memilih jalan pintas dengan berbuat curang atau bunuh diri.
Asal tahu saja, setelah kehidupan di dunia, ada lagi kehidupan yang lebih lama masanya. Yaitu di alam kubur dan alam barzah. Kesabaran yang kita miliki di dunia belum ada apa-apanya dibandingkan waktu yang akan kita jalani di kedua alam tersebut.
Sampai sebatas mana kesabaran kita jalani? Sampai kaki kita menapak di pintu surga. Sebelum itu segala hal dipastikan masih belum aman. Apalagi dalam kehidupan di dunia ini, hanya ada dua hal yang kita lakukan. Pertama berbasa-basi untuk berbuat baik kepada orang lain, yang kedua bersabar atas perlakuan orang lain pada kita.
Hidup di dunia hanya sebentar, kesabaran yang kita lakukan pun sebentar. Lalu apa salahnya kalo kita mau menjalaninya, demi kehidupan yang lebih baik di alam sana.
Salam sayang dari remahan rengginang di pojokan toples…
0 Response to "5 Hal ini Bisa Meningkatkan Derajat Manusia"
Post a Comment